Algoritma pembelajaran mesin (machine learning) adalah metode atau teknik yang digunakan untuk membangun model yang dapat “belajar” dari data dan membuat prediksi atau keputusan berdasarkan data tersebut. Ada banyak algoritma dalam pembelajaran mesin yang digunakan untuk berbagai tujuan, seperti klasifikasi, regresi, clustering, dan sebagainya. Berikut adalah beberapa algoritma pembelajaran mesin yang paling populer beserta penjelasan lengkapnya:
1. Regresi Linier (Linear Regression) Pada Machine Learning
- Tujuan: Memprediksi nilai kontinu (seperti harga rumah atau suhu).
- Cara Kerja: Regresi linier mencoba menemukan garis lurus yang paling sesuai dengan data yang ada. Dengan menggunakan persamaan linear y=mx+by = mx + b, di mana mm adalah kemiringan dan bb adalah intercept, model ini memperkirakan nilai yy berdasarkan nilai xx.
- Kelebihan: Mudah dipahami dan diimplementasikan.
- Kekurangan: Tidak dapat menangani hubungan yang lebih kompleks antara variabel.
2. Regresi Logistik (Logistic Regression) Pada Machine Learning
- Tujuan: Memprediksi probabilitas dari dua kelas (klasifikasi biner), misalnya spam atau tidak spam.
- Cara Kerja: Regresi logistik mengubah hasil regresi linier menjadi probabilitas dengan menggunakan fungsi sigmoid, yang menghasilkan nilai antara 0 dan 1.
- Kelebihan: Sederhana, efisien, dan baik untuk masalah klasifikasi biner.
- Kekurangan: Tidak efektif untuk data yang sangat tidak seimbang.
3. K-Nearest Neighbors (K-NN) Pada Machine Learning
- Tujuan: Digunakan untuk klasifikasi dan regresi.
- Cara Kerja: K-NN bekerja dengan mencari titik data terdekat dalam ruang fitur. Untuk klasifikasi, data baru akan diklasifikasikan berdasarkan mayoritas kelas dari titik data terdekat.
- Kelebihan: Mudah diimplementasikan, tidak memerlukan pelatihan eksplisit.
- Kekurangan: Komputasi menjadi lambat jika data sangat besar, dan tidak efisien untuk data berdimensi tinggi.
4. Decision Tree Pada Machine Learning
- Tujuan: Digunakan untuk klasifikasi dan regresi.
- Cara Kerja: Algoritma ini membagi data ke dalam berbagai “kotak” berdasarkan fitur yang relevan, hingga mencapai keputusan (leaf node) yang mengklasifikasikan data.
- Kelebihan: Mudah dipahami, visualisasi sederhana, tidak memerlukan banyak persiapan data.
- Kekurangan: Cenderung overfitting pada data yang sangat rumit.
5. Random Forest
- Tujuan: Digunakan untuk klasifikasi dan regresi.
- Cara Kerja: Random forest adalah kumpulan dari beberapa pohon keputusan (decision trees), di mana setiap pohon dibangun menggunakan subset acak dari data pelatihan. Hasilnya adalah prediksi yang lebih stabil dan akurat.
- Kelebihan: Mengurangi overfitting, sangat akurat, dan dapat menangani data besar dengan baik.
- Kekurangan: Lebih kompleks dan lebih sulit untuk diinterpretasikan dibandingkan decision tree tunggal.
6. Support Vector Machine (SVM)
- Tujuan: Digunakan untuk klasifikasi dan regresi.
- Cara Kerja: SVM berusaha menemukan hyperplane (garis pemisah dalam ruang multidimensi) yang memaksimalkan margin antara kelas-kelas yang berbeda.
- Kelebihan: Sangat efektif untuk data berdimensi tinggi, baik untuk kasus klasifikasi yang kompleks.
- Kekurangan: SVM bisa lambat untuk dataset besar dan sulit untuk dituning.
7. Naive Bayes
- Tujuan: Digunakan untuk klasifikasi.
- Cara Kerja: Berdasarkan Teorema Bayes, Naive Bayes mengasumsikan bahwa setiap fitur dalam data bersifat independen. Algoritma ini menghitung probabilitas kelas berdasarkan fitur yang ada.
- Kelebihan: Cepat, efisien, dan bekerja dengan baik pada data besar dengan asumsi independensi fitur.
- Kekurangan: Asumsi independensi yang kuat sering kali tidak realistis, yang dapat mengurangi akurasi.
8. K-Means Clustering
- Tujuan: Digunakan untuk clustering (pemisahan data ke dalam kelompok).
- Cara Kerja: K-means mencoba membagi data menjadi kk kelompok, dengan meminimalkan jarak antara titik data dan centroid kelompok.
- Kelebihan: Mudah dipahami, efisien dalam hal waktu untuk dataset besar.
- Kekurangan: Harus menentukan jumlah cluster (kk) sebelumnya dan sensitif terhadap outlier.
9. Neural Networks (Jaringan Syaraf Tiruan)
- Tujuan: Digunakan untuk klasifikasi, regresi, dan masalah yang sangat kompleks.
- Cara Kerja: Neural network terdiri dari lapisan neuron yang saling terhubung. Setiap neuron memproses input dan menghasilkan output yang kemudian digunakan oleh lapisan berikutnya. Deep learning adalah aplikasi dari neural network dengan banyak lapisan tersembunyi (hidden layers).
- Kelebihan: Mampu menangani masalah yang sangat kompleks dan besar, seperti pengenalan gambar dan pemrosesan bahasa alami.
- Kekurangan: Memerlukan banyak data dan komputasi, sulit untuk diinterpretasikan.
10. Gradient Boosting Machines (GBM)
- Tujuan: Digunakan untuk klasifikasi dan regresi.
- Cara Kerja: Gradient boosting adalah teknik ensemble yang membangun model secara berurutan, setiap model baru mengoreksi kesalahan model sebelumnya. Model yang paling umum digunakan dalam GBM adalah XGBoost dan LightGBM.
- Kelebihan: Sangat efektif untuk berbagai jenis masalah, memiliki akurasi yang tinggi.
- Kekurangan: Waktu pelatihan yang lebih lama dan lebih kompleks.
Kesimpulan
Berbagai algoritma pembelajaran mesin memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing, dan pemilihan algoritma yang tepat sangat tergantung pada jenis masalah yang ingin diselesaikan, ukuran dan kualitas data yang ada, serta keterbatasan komputasi. Dalam prakteknya, sering kali digunakan teknik ensemble atau gabungan beberapa algoritma untuk meningkatkan performa model.
Pingback: Supervised Learning dan Unsupervised Learning - TEKNOLID